Kisah Kehidupan Anak Burung Gagak
Kisah Web - Kisah kehidupan anak burung gagak atau bughats adalah salah satu kejadian alam yang penuh dengan hikmah. Kisah ini membuktikan bahwa mahkluk hidup ciptaan Allah sudah diberikan rezekinya masing-masing, bahkan dari arah yang tidak terduga.
Allah telah menjamin rezeki kepada manusia dan mahkluk hidup di alam semesta ini. Jaminan rezeki dari Allah SWT terhadap setiap insan adalah jaminan yang pasti. Dengan segala sifat sifat rahman dan rahimnya, Allah tak akan luput unruk mengatur perkara rezeki makhluk ciptaan-Nya pun di bumi.
Diceritakan ada seorang ulama dari Suriah bercerita tentang do’a yang selalu ia lantunkan. Ia selalu mengucapkan do’a seperti berikut ini.
"Ya Allah, berilah aku rezeki sebagaimana Engkau memberi rezeki kepada bughats"
Apakah bughats itu ? Dan bagaimana kisahnya ?
Bughats anak burung gagak yang baru menetas. Burung gagak ketika mengerami telurnya akan menetas mengeluarkan anak yang disebut "bughats". Ketika sudah besar dia menjadi gagak (ghurab).
Apa perbedaan antara bughats dan ghurab ?
Telah terbukti secara ilmiah, anak burung gagak ketika baru menetas warnanya bukan hitam seperti induknya, karena ia lahir tanpa bulu. Kulitnya berwarna putih. Di saat induknya menyaksikanya, ia tidak terima itu anaknya, hingga ia tidak mau memberi makan dan minum, lalu hanya mengintainya dari kejauhan saja.
Anak burung kecil malang yang baru menetas dari telur itu tidak mempunyai kemampuan untuk banyak bergerak, apalagi untuk terbang.
Lalu bagamana ia makan dan minum ?
Allah Yang Maha Pemberi Rezeki yang menanggung rezekinya, karena Dialah yang telah menciptakannya. Allah menciptakan aroma tertentu yang keluar dari tubuh anak gagak yang dapat mengundang datangnya serangga ke sarangnya. Lalu berbagai macam ulat dan serangga berdatangan sesuai dengan kebutuhan anak gagak, lalu ia pun memakannya.
Masya Allah. Keadaannya terus seperti itu sampai warnanya berubah menjadi hitam, karena bulunya sudah tumbuh. Ketika itu barulah gagak mengetahui itu anaknya dan ia pun mau memberinya makan sehingga tumbuh dewasa dan bisa terbang mencari makan sendiri.
Secara otomatis aroma yang keluar dari tubuhnya pun hilang dan serangga-serangga tidak berdatangan lagi ke sarangnya.
Dia-lah Allah, Ar Razaq, Yang Maha Penjamin Rezeki. "Kamilah yang menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia" QS. Az-Zukhruf: Ayat 32
Kisah kehidupan anak burung gagak ini tentu memberikan pelajaran sangat berharga bagi kita. Tentang kebesaran Allah dan kuasanya. Allah sang maha pemberi rezeki telah mengatur rezeki yang didapat oleh ciptaanya, tugas kita adalah menjemput rezeki itu melalui usaha dan doa. Kadang kita pun sering mendapat rezeki dari arah yang tidak terduga duga.
Sebenarnaya rezeki yang datang dari arah tak terduga tersebut telah digariskan oleh Allah. Bisa jadi, kita mendapat rezeki atas balasan kebaikan kita, bika pula atas niat kita dan bisa pula karena hubungan ukhuwah kita.
Nah sobat, dari kisah bughats ini kita harus yakin bahwasanya rezeki memang sudah dijamin oleh Allah. Namun kita tidak boleh diam saja. Quraish Shihab mengatakan, Allah SWT memang telah menjamin setiap rezeki umat-Nya. Kendati demikian, rezeki itu harus dijemput dengan cara berusaha.
Posting Komentar untuk "Kisah Kehidupan Anak Burung Gagak"