Kisah Anak dan Ayah Berebut Surga
Kisah Web - Kisah anak dan ayah berebut surga ini terjadi saat hendak pelaksanaan Perang Badar. Saat sebelum perang terjadi, ada seorang anak dan ayah mulia yang berebut untuk berangkat berjihad.
Tatkala Perang Badar tiba, sahabat yang mulia yang bernama Khutsaimah bin Harits mengadakan undian bersama putranya yang bernama Sa’ad untuk menentukan siapakah di antara keduanya yang akan keluar untuk jihad dan siapa yang tetap tinggal di rumah untuk menjaga para wanita.
Mereka pun kemudian mengundi, siapakah diantara mereka yang beruntung untuk berangkat jihad. Jihad adalah salah satu jalan menuju syahid, tentu ini adalah sebuah kebaikan yang amat besar pahalanya.
Ternyata undian diraih oleh putranya Sa’ad, maka ayahnya berkata kepadanya: “Wahai anakku relakanlah hari ini agar ayah yang keluar untuk berjihad, biarkanlah engkau yang mengurusi para wanita“.
Sa’ad berkata “Demi Allah wahai ayahku seandainya saja bukan karena masalah syurga, niscaya akan aku berikan padamu (kesempatan ini), tetapi ini adalah syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, saya tidak akan memberikan bagianku kepada seorang pun“.
Akhirnya Sa’ad keluar untuk Perang Badar dan gugur di dalamnya, sedangkan ayahnya pun selalu berharap setelah itu, sehingga beliau pun juga gugur dalam perang Uhud. Semoga Alloh meridhoi mereka semua. Kisah ini telah ditulis oleh berbagai media online dan media sosial, kami menemukan sebuah potingan bahwa cerita ini bersumber dati kitab Al–Ishobah karya Ibnu Hajar.
Dalam islam jihad merupakan perintah dari Allah. Dahulu jihad dilakukan dalam bentuk perang. Sebagaimana Allah memetrintahkan untuk berjihad “Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.”(Q.S. Al Hajj:78)
Pahala surga yang diberikan dari Allah kepada yang berjihad, sebagaimana termaktub dalam Alquran yakni “Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai ‘uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar,”(Q.S. An Nisa:95)
Lalu bagaimana jihad yang saat ini bisa kita lakukan ? Mengingat saat ini sudah tidak ada lagi peperangan seperti jaman nabi dan kekhalifahan.
Saat ini jihad yang paling utama adalah melawan hawa napsu. Menjaga diri agar tidak berbuat maksiat. Beberapa ibadah lain yang insyaalah termasuk berpahala jihad diantaranya belajar, mencari nafkah untuk anak dan keluarga. Namun dalam riwayat, nabi pernah bersabda bahwa tidak ada pahala yang setara dengan jihad peperangan.
Saat Nabi ditanya mengenai amalan yang setara dengan jihad perang, beliau menjawab “Kalian tidak bisa (mengerjakan amalan yang setara dengan jihad).” Para sahabat mengulangi pertanyaan tersebut dua kali atau tiga kali, Nabi SAW tetap menjawab: “Kalian tidak bisa (mengerjakan amalan yang setara dengan jihad)”.
Kemudian untuk ketiga kalinya nabi ditanya, ia pun membuat perumapaan dalam jawaban terssbut yakni “Perumpamaan orang yang berjihad di jalan Allah itu seperti orang yang berpuasa, shalat, dan khusyuk (membaca) ayat-ayat Allah. Dia tidak berhenti berpuasa dan shalat sampai orang yang berjihad di jalan Allah itu kembali.” (HR. Muslim).
Nah Sobat, jadi apakah kisah anak dan ayah berebut surga ini bisa menginpsirasi sobat untuk berjihad ? Tentu jihad perang tidak lagi dianjurkan ya. Namun sobat bisa berjihad degan cara yang lain di era modern ini. Salam
Posting Komentar untuk "Kisah Anak dan Ayah Berebut Surga "