Penyebab Nabi Adam Makan Makan Buah Khuldi

Kisah Web – Apa yang sebenarnya menjadi penyebab Nabi Adam AS memakan buah larangan atau buah khuldi ? Pemaparan ini akan menjelaskan hal tersebut. 

Masyarakat awam yang memahami kisah Nabi Adam As yang memakan buah khuldi karena bujuk rayu setan agar kekal abadi perlu mendapatkan perhatian. Jangan sampai kita justru menyalahkan Sang Nabi sebagai manusia yang mudah tergoda. Ada alas an mengapa Nabi Adam kemudian tergiur dengan bujuk rayu setan. 

Setan bersumpah atas nama AllaH SWT, Nabi Adam tidak menduga ada yang berani bersumpah menggunakan nama sang penciptanya. Nabi Adam diiming-imingi keabadian, sehingga Nabi Adam tertarik untuk makan buah terlarang. Bersama Ibu Hawa, Nabi Adam akhirnya dinyatakan bersalah dan kemudian diturunkan ke bumi.

Bagi KH Ahmad Bahauddin Nursalim Pemahaman ini perlu mendapatkan perhatian. Karena dengan pemahaman ini, kita kemudian menjustifikasi Nabi Adam ternyata juga tergoda oleh bujuk rayu setan. Ets tunggu dulu. 

Dalam sebuah postingan di salah satu akun instargram @ngajii.id, dikatakan bahwa Beliau KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menjelaskan: “Nabi Adam gak pernah salah. Ketika beliau ditanya Allah kenapa memakan buah yang saya larang? Nabi Adam menjawab, Demi Allah, saya tidak pernah menduga ada orang berani berbohong atas nama-Mu,” kata Gus Baha’.

“Bukankah setan menasehati Nabi Adam AS dengan bersumpah atas nama Allah? Jadi Nabi Adam sama sekali tidak tergoda dengan setan untuk memakan buah tersebut kecuali setelah mendengar nama Allah dijadikan sumpah setan. Maka karena menganggap agungnya nama Allah, Nabi Adam gak pernah mengira ada yang berani berbohong atas nama Allah,” lanjut Gus Baha.

Gus Baha juga menegaskan bahwa Nabi Adam adalah korban sumpah atas nama Allah bukan korban godaan setan. Gus Baha juga mengingatkan kita semua agar tidak banyak ngomong tentang salahnya Nabi Adam, apalagi itu karena tidak paham sejatinya peristiwa itu.

"Kyai bisa kurang barokah ilmunya karena kebanyakan ngomongin salahnya bapaknya yaitu Nabi Adam As, tanpa menjelaskan kronologi kejadian sesungguhnya,” tegas Gus Baha’. 

Sobat, ceramah Gus Baha ini perlu kita ingat dan camkan sehingga kita bisa menggunakannya sebagai pedoman tentang kisah Nabi Adam yang memakan buah khuldi. Jangan sampai kita salah memahami tanpa mengetahui kronologi. 

Berbagi :