Bolehkah Berdebat Dalam Islam, Ini Dalilnya
Kisah Web - Situasi terkadang memaksa seseorang untuk melakukan perdebatan. Semisal adalah ketika diminta untuk menyampaikan kebenaran atau fakta, namun apa hukum nya berdebat dalam islam ? Bolehkan berdebat dalam islam ?
Sebagaian ulama melarang keras perdebatan, sebab berdebat mendekatkan diri kepada kemungkaran. Namun sebagian lagi memperbolehkan asal untuk kepentingan yang baik dan dilakukan dengan cara yang baik.
Debat yang dilarang itu adalah debat yang tidak didasari dengan ilmu pengetahuan, dilakukan dengan cara tidak baik seperti menggunakan kata-kata yang buruk, emosi, menyakitkan hati, dan semata-mata debat dilakukan dengan niatan untuk merendahkan pihak lawan. Perdebatan yang diperbolehkan yakni perdebatan untuk kebaikan, namun tetap dengan tutur kata yang baik sebagaimana Allah pernah memerintahkan kepada Musa.
"Berbicaralah kamu (Musa) berdua kepadanya (Fir’aun) dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia sadar atau takut" QS Thaha ayat 44. Ayat ini mengaskan bahwa dalam menyampaikan dakwah atau kebenaran, kita harus dengan tutur kata yang sopan. Meski lawan nya adalah seorang yang sombong seperti Firaun.
Nabi Muhammad juga pernah menceritakan tentang kisah perdebatan Nabi Musa dan Nabi Adam. Dalam perdebatan itu, Nabi Musa menyalahkan Nabi Adam karena ia melakukan pelanggaran sehingga semua manusia ditakdirkan turun dari surga.
Gunakanlah Ilmu dalam Berdebat
Jika memang harus berdebat atau membantah argumen seseorang, kita sebagai muslim harus menggunakan ilmu. Sebab orang yang membantah tidak berdasarkan ilmu termasuk orang yang tercela. Bayangkan jika anda berdebat tentang ilmu pertanian namun anda tidak mengetahui sama sekali tentang itu, atau ilmu anda masih citek namun sudah berani berkoar. Hal itu akan membuat anda menyampaikan hal yang diketahui dan berpotensi mengada-ada.
Mengada-ada mendorong untuk berkata bohong atau dusta. Sedangkan bohong dan dusta dilarang dalam islam. Jadi kesimpulanya, berdebat tanpa menggunakan dasar ilmu itu dilarang.
"Sampakanlah kalimat kebenaran, bukan kalimat pembenaran"
Berdebat Tidak Untuk Menjatuhkan Lawan
Dilarang menghina lawan saat berdebat, sebab itu akan menyakiti hati seseorang. Kata-kata kasar dan juga kata yang tidak baik tak patut dilontarkan saat berdebat. Misal, anda sedang berdebat namun anda mengejek orangnya atau sifat orangnya. Dengan kalimat semisal "Dasar kamu itu keras kepala, sombong, gak mikir". Menghina seperti itu adalah larangan. Islam sangat melarang seseorang menghina sesasamanya.
Ada satu hal lagi yang perlu di catat, satu hal yang tidak dibenarkan adalah rasa ketidakpuasan terhadap jawaban yang telah disampaikan oleh pihak lawan, dengan menpakkan sifat kesombongan dan niat untuk merendahkan. Atau semisal jawaban dari lawan debat salah, kita dilarang menghardik atau mempermalukanya.
"Bahaya menyakiti hari seseorang adalah ketika kita mati namun ia belum memaafkan, padahal Allah telah mengampuni"
Meluruskan Tujuan Debat
Yang terpenting sebelum memulai perdebatan adalah meluruskan niat. Niatkan hanya untuk menyampaikan kebenaran karena Allah. Jangan berniat untuk kesombongan dan ingin dinggap paling benar atau paling pintar. Jangan pula berniat ingin merasa bahwa ilmu nya tinggi. Sebab yang seperti itu adalah kemungkaran.
Semisal, anda ingin berdebat tentang ilmu mengajar. Anda ingin menyampaikan bahwa andalah yang paling bisa dalam mengajar disekolah. Niat seperti itu hanya akan mendatangkan hal buruk bagi anda, akan ada dosa yang dicatat untuk anda. Jadi niatlah untuk kebaikan. Jika niat anda belum baik, maka tinggalkanlah perdebatan itu.
"Ilmu yang kita punya ibarat air setetes di lautan nan luas, jadi jangan sombong"
Bagaimana Hukum Berdebat Tentang Ilmu Islam ?
Perkara tuntuan beribadah memang banyak memiliki perbedaan. Perbedaan itu acapkali membuat perdebatan. Misal mengenai yasinan, tradisi yang hanya ada di Indonesia ini masih diperdebatkan oleh banyak kelompok. Sebagain yang menjalankan beranggapan bahwa yasinan adalah sebuah amal. Sebagian lagi berpendapat bahwa yasinan adalah bidah karena tida diajarkan oleh Rasul.
Jika kasus seperti itu, kita harus mengambil tengahnya. Sebab yasianan berisi lantunan ayat Alquran, bukan sebuah aktivitas yang mungkar meski tidak diajarkan rasul.
"Islam itu luas, yang sempit adalah pemahamanmu"
Begitu juga dengan kasus lain tentang perdebatan ilmu islam. Yang paling penting adalah menelisik sumbernya. Kita diberikan tuntutan paling benar yakni Alquran dan hadits. Kedunya sudah cukup sebagai patokan. Jika melenceng dari sana, maka kita kudu menimbang perkara-perkaranya. Apakah itu bernilai kebaikan atau keburukan. JIka baik maka bisa dibenarkan, namun jika buruk maka harus dihentikan.
Hal lain yang perlu diperhatikan yakni berdebat ilmu islam untuk adu siapa yang lebih pintar. Itu dilarang. Sebab ilmu yang kita miliki hanyalah titipan dari Allah. Sombong dengan ilmu hanya menarik kebinasaan.
Sobat, semoga deretan penjelasan diatas bisa memberikan anda kesimpulan mengenai bolehkah berdebat dalam islam. Sebauh perdebatan dengan niat baik dan dilakukan dengan cara yang biak tidak lah dilarang, namun perdebatan dengan niat atau tujuan buruk tidaklah dibenarkan dan dilarang. Salam.
Posting Komentar untuk "Bolehkah Berdebat Dalam Islam, Ini Dalilnya "