3 Cara Bertemu Nabi Khidir, Ini Doanya
Kisah Web - Beberapa kisah tentang Nabi Khidir membuat banyak orang ingin berjumpa dengannya. Lalu bagaimana cara bertemu dengan Nabi Khidir ?
Keberadaan Nabi Khidir memang amat misteri. Ada yang meyaknin bahwa beliau masih hidup, namun banyak juga ulama yang sepakat bahwa Nabi Khidir telah meninggal. Sebab, jika Nabi Khidir masih hidup, pasti ia membantu dakwah Rasulullah.
Namun nyatanya tidak. Pernah ada kisah Nabi Khidir yang datang ke masjid saat rasul masih hidup, namun hadist tersebut dikatakan lemah.
Dalam beberapa catatan, ada 6 petemuan Nabi Khidir dengan seseorang. Yakni; dengan Ali Zainul Abidin, Muhriz ibn Khalaf, Syekh Ibrahim al-Khawash, Imam Ahmad ibn Hanbal, Bisyr al-Hafi, dan Syekh Zakariya al-Anshari.
Gambar hanya ilustrasi
Namun sekali lagi, sebagian ulama mengatakan bahwa pertemuan itu hanya mengada-ada atau kufarat saja. Sebab banyak ulama berpedoman bahwa tidak ada manusia yang abadi, hingga ia bisa hidup dalam waktu yang tidak terbatas di didunia.
1. Dengan Membaca Salawat Ismul A’dzam
Keberadaan Nabi Khidir yang amat misterius membuat banyak orang yang penasaran. Berharap bisa bertemu dengan nabi khidir. Salah satu Salawat dipercaya dapat menjadi bacaan yang menjembatani pertemuan dengan Nabi Khidir.
Salawat Ismul A’dzam termasuk salawat yang ditulis oleh Syaikh Yusuf bin Ismail al-Nabhani dalam kitabnya Sa’adatud Daraian fi al-Shalati ‘ala Sayyidil Kaunain. Disebutkan bahwa di antara keutamaan salawat ini adalah bisa menjadi wasilah untuk bertemu dengan Nabi Khidir dan Ilyas.
Adapun kalimat salawat Ismul A’dzam ini adalah sebagai berikut;
اَللّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ بِاسْمِكَ اْلأَعْظَمِ الْمَكْتُوْبِ مِنْ نُوْرِ وَجْهِكَ اْلاَعْلَى الْمُؤَبَّدِ الدَّائِمِ الْبَاقِى الْمُخَلَّدِ فِى قَلْبِ نَبِيِّكَ وَرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَأَسْأَلُكَ بِاسْمِكَ اْلاَعْظَمِ الْوَاحِدِ بِوَحْدَةِ اْلاَحَدِ الْمُتَعَالِى عَنْ وَحْدَةِ الْكَمِّ وَالْعَدَدِ الْمُقَدَّسِ عَنْ كُلِّ اَحَدٍ، َبِحَقِّ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ، اللهُ الصَّمَدُ، لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا اَحَدٌ. اَنْ تُصَلِّىَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سِرِّ حَيَاةِ الْوُجُوْدِ وَالسَّبَبِ اْلاَعْظَمِ لِكُلِّ مُوْجُوْدٍ صَلاَةً تُثَبِّتُ فِى قَلْبِ اْلاِيْمَانِ وَتُحَفِّظُنِى الْقُرْآنَ وَتُفَهِّمُنِى مِنْهُ اْلآيَاتِ وَتَفْتَحْ لِى بِهَا نُوْرَ الْجَنَّاتِ وَنُوْرَ النَّعِيْمِ وَنُوْرَ النَّظَرِ اِلىَ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّم
Allohumma inni as-aluka bismikal a’dzamil maktubi min nuri wajhikal karimil a’lal muabbadid daimil baqil mukholladi fi qolbi nabiyyika wa rosulika sayyidina muhammadin, wa as-aluka bismikal a’dzomil wahidi bi wahdatil ahadil muta’ali ‘an wahdatil kammi wal ‘adadil muqoddasi ‘an kulli ahadin, bihaqqi bismillahir rohmanir rohimi, qul huwallahu ahad, allahus shomadu lam yalid walam yulad walam yakullahu kufuwan ahad, an tusholliya ‘ala sayyidina muhammadin sirri hayatil wujudi was sababil a’dzomi likulli maujudin sholatan tatsabbitu fi qolbil imani wa tuhaffidzunil qur-ana wa tufahhimuni minhul ayati wa taftah li biha nurol jannati wa nuron na’imi wa nuron nadzori ila wajhikal karimi wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallim.
“Ya Allah aku mohon kepada-Mu dengan asma-Mu yang agung, yang tertulis dari cahaya wajah-Mu, yang tinggi, yang besar, yang kekal, yang abadi di dalam hati rasul dan nabi-Mu Muhammad saw. Aku memohon dengan asma-Mu yang agung dan tunggal dengan kesatuan yang manunggal, yang agung dari kesatuan jumlah, yang suci dari setiap sesuatu dengan hak ‘Bismillahir rohamanir rohim, qul huwallahu ahad, allahus shomad, lam yalid walam yulad, walam yakullahu kufuwan ahad. Semoga Engkau limpahkan rahmat kepada junjungan kami Muhammad saw, rahasia kehidupan yang ada, sebab terbesar bagi semua yang ada, dengan rahmat yang menetapkan iman dalam dadaku, dan mendorongku agar menghafalkan al-Quran, dan memberikan pemahaman padaku akan ayat-ayatnya, membukakan padaku dengannya cahaya surga dan cahaya nikmat, serta cahaya pandangan kepada wajah-Mu yang mulia, juga kepada keluarga dan para sahabatnya. Juga limpahkan keselamatan kepada mereka.”
Sumber Informasi: Bincang Syariah
2. Amalan Bertemu Nabi Khidir Dari KH. Abdul Hamid Pasuruan
Lafal ini dipercaya dapat mempertemukan seseorang dengan Nabi Khidir jika diamalkan dengan baik. Membaca lafal berikut ini, sebanyak 3 kali tiap usai salat fardu.
“Bismillaahi maasya allaahu laa yasyuuqul khaira illallaah. Bismillaahi maasyaa allahu laa yashrifussuua illallaah, Bismillaahi maasyaa allaahu maakaana minni’matin faminallaah. Bismillaahi maasyaa allaahu laa haula walaa quwwata illaa billaahi aliyyil adziim.”
Sebelum itu hendaknya tawashul terlebih dahulu kepada Nabi Khidir. Syarat terakhir adalah, tidak boleh berburuk sangka kepada orang lain.
Sumber: Ibadah co id
Benarkah Nabi Khidir Masih Hidup ?
Tidak ada yang bisa menjamin bahwa Nabi Khidir masih hidup. Semua adalah atas kuasa Allah. Kisah Nabi Khidir dan Nabi Musa ini diceritakan lengkap dalam Al Quran Surat Al Kahfi ayat 60-82. Namun Allah dalam Alquran, tidak pernah menyebut bahwa Nabi Khidir hidup abadi.
Banyak orang meyakini dan beranggapan bahwa Nabi Khidir masih hidup "Ia hidup sesudah Musa hingga zaman Isa, kemudian zaman Nabi Muhammad SAW, ia sekarang masih hidup, dan akan hidup hingga Kiamat.".
Namun, Fatwa Qardhawi menjelaskan tentang hal ini. Bahwa Orang-orang menulis kisah-kisah, riwayat-riwayat dan dongeng-dongeng bahwa Al-Khidir menjumpai si Fulan dan memakaikan kirqah (pakaian) kepada si Fulan dan memberi pesan kepada si Fulan. Sama sekali tidak adil pendapat yang mengatakan bahwa Al-Khidir masih hidup.
Imam Bukhari ditanya tentang Nabi Khidir dan Ilyas, apakah keduanya masih hidup? Maka ia menjawab, "Bagaimana hal itu terjadi?" Nabi saw telah bersabda, "Tidaklah akan hidup sampai seratus tahun lagi bagi orang-orang yang berada di muka bumi ini." (HR Bukhari-Muslim).
Banyak imam dan ulama lain ikut menjawab tentang hal ini. Jawaban mereka pun berlandaskan dalil."Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia pun sebelum kamu (Muhammad), maka jika kamu mati apakah mereka akan kekal?" (QS. Al-Anbiyaa': 34).
Beberapa hadits yang menjelakan mengenai pertemuan Nabi Muahammad dan Nabi Khidir pun diyakini sebagai hadits palsu. Di antara hadis maudlu (palsu) itu ialah hadis yang berbunyi, "Bahwa Rasulullah SAW sedang berada di masjid, ketika itu beliau mendengar pembicaraan dari arah belakangnya. Kemudian beliau melihat, ternyata ia adalah Al-Khidir."
3. Bertemu Dalam Mimpi
Jika memang Nabi Khidir telah meninggal, maka yang paling realistis adalah bertemu dengan beliau dalam mimpi. Sebab, dalam mimpi apa saja bisa terjadi, termasuk bertemu dengan seorang yang telah meninggal.
Wallahualam bishawab. Semoga ulasan mengenai cara bertemu dengan Nabi Khidir ini bisa memberikan pandangan dan sudut pandang beragam bagi anda mengenai Nabi Khidir. Sungguh, kebenaan hanya milik Allah. Salam
Posting Komentar untuk "3 Cara Bertemu Nabi Khidir, Ini Doanya"