Kenapa Wanita Harus Berpendidikan Tinggi, Ini 10 Alasannya
KisahWeb - Alasan kenapa Wanita harus berpendidikan tinggi ? Karena perannya terhadap keluarga didalam rumah tangga bukanlah hal sepele. Seorang ibu musti pandai mendidik anak sejak dini. Melalui lingkungan keluargalah, "Otak" anak diisi.
Artikel ini juga adalah kisah peran ibu rumah tangga dalam perekonomian keluarga dan bagaimana intelektualnya dalam mendidik anak-anaknya. Serta ulasan alasan alasan seorang Wanita harus sekolah.
Tujuan artikel ini adalah memberikan sudut pandang kepada Anda bahwa Wanita tetap harus berpendidikan. Wanita adalah "Dapur" pertama untuk memasak "Otak" anak agar akalnya menjadi nalar.
Karena setiap manusia memiliki otak, namun belum tentu punya akal. Anda akan menghabiskan waktu sekitar 7 menit untuk membaca artikel bermanfaat ini. Estimasi ini dengan cara membaca kecepatan sedang.
Kami melihat sebuah kasus mengenaskan di sebuah tempat, keluarga ini tidak bisa berkembang. 3 anak dikeluarga ini tertinggal dari anak sebayanya di lingkunganya. Kepala rumah tangganya pun sudah berumur, ia hampir setengah abad. Namun secara ekonomi masih sangat "dibawah". Pola pikir mereka pun dangkal. “Jalani hidup untuk hari ini dan kita harus makan untuk hari ini”, prinsip mereka.
Anak Pertama
Sebut saja nama sang anak adalah Bunga. Wanita. Saat ini usianya sekitar 24 tahun. Ia hanya tamatan MTSN. Kini ia mengadu nasib di Ibukota, ia bekerja sebagai pelayan di Rumah Makan Padang. Sebelum itu, ia bekerja di beberapa toko sebagai penjaga atau kasir. Ia memanfaatkan jaringan atau perkenalan untuk mendapat pekerjaan.
Hampir 7 tahun ia mengadu nasib, membanting tulang. Hingga saat ini ia tidak ada pencapaian. Ia belum memiliki "hasil" apapun. Selama ini uang yang ia miliki habis untuk mengisi perutnya dan mencukupi sandangnya. Dikampung yang sama, Wanita lain sebayanya sudah menikah atau sudah bisa memiliki usaha sendiri. Ia menjadi salah satu contoh gagal.
Anak Kedua
Laki-laki, usia 20 an dan pengangguran. Tidak ada keahlian khusus. Ia tamatan SMPN. Sempat bekerja sebagai kuli, buruh tani dan kernet truk lintas Sumatera - Jawa. Namun ia tidak bisa bersikap profesional, mudah mengeluh dan tidak pandai menyelesaikan pekerjaan. Ia pun diberhentikan. Kini ia "nemplok" dengan orang tuanya. Menjadi beban keluarga, dan kelak menjadi beban negara
Anak Ketiga
Masih sekolah di tingkat dasar. Ia sudah 2 kali gagal naik kelas. Sebenarnya, anak pertama dan kedua pun dulunya juga pernah tidak naik kelas. Jadi, bisa anda bayangkan betapa kurang nalarnya keluaga ini. Khusus parah anak ketiga adalah ia kekurangan dalam berkomunikasi dan susah berbicara.
Orang tua
Ayah dalam keluarga ini berporfesi sebagai ojek dan pekerja serabutan. Penghasilanya tak pernah bisa mencukupi kebutuhan. Oleh sebab itu, sang ibu (istri dalam keluarga ini) ikut membanting tulang. Namun “hasilnya” tidak terlihat dalam bentuk masa depan yang lebih baik.
Dengan usia mereka yang hampir setengah abad, tidak ada sepeserpun tabungan uang atau investasi apapaun. Dua anak yang sudah bekerja dan pernah bekerja pun tidak memberikan efek baik pada perekonomian mereka.
Analisa Pokok Permasalahan
Sesuai dengan judul pembahasan kita, Kenapa Sih Wanita Harus Sekolah Tinggi atau setidaknya bependidikan ? Jawabannya adalah kemampuan ibu rumah tangga sangat penting dalam kontrol keluarga. Meskipun pemimpin keluarga adalah suami, namun istri adalah penyeimbang dan pelurus jika kapal keluarga membengkok.
Pada keluarga yang kita bahas ini, sang ibu tidak tamat sekolah dasar. Ia pun tidak bisa baca dan tulis. Pergaulanya hanya sebatas tentangga di kanan dan kiri rumahnya. Al hasil pemikiranya pun mentok.
Ketika zaman semakin maju dan kebutuhan bertambah, kempauannya terbatas. Ia pun tidak mampu mengarahkan sang anak pada jalur yang benar utuk meraih masa depan yang lebih baik. Ia juga tidak bisa memberi masukan apik pada suaminya.
Mendidik anak dimulai dari dalam rumah. Ekonomi, dan kesejahteraan juga dimulai dari rumah. Rumah adalah “negera kecil” dengan suami sebagai pemimpin dan istri bertugas sebagai semua menteri. Media Indonesia Com menuliskan pentingnya peran Wanita dalam artikel yang berjudul “Perempaun Berperan Penting Dalam Ketahanan Keluarga”. Dalam isi dikatakan “Peranan ibu menyiapkan generasi penerus yang unggul, berdaya saing dan nasionalis. Bahkan perempuan tidak bisa ditinggalkan dalam menyukseskan agenda tujuan pembangunan berkelanjutan”
Badan kepegawaian DIY juga menyebutkan peran Wanita dalam sebuah artikel yang berjudul “Peran Ibu Dalam Keluarga Dan Masyarakat”. Dikatakan bahwa “Perempuan adalah sosok yang menjadi tauladan bagi sebuah generasi, sehingga harus dipersiapkan secara matang untuk menuju suatu perubahan. Perempuan tidak akan bisa mengurus rumah tangga atau masyarakat tanpa pengetahuan intelektual”.
Wanita harus berpendidikan tinggi Dian Sastro
Siapa yang tidak mengenal Dian Santro, ia juga pernah mengeluarkan steatment tentang alasan kenapa wanita harus berpendidikan. Dikutip dari Situs Resmi Binus University Dian sapaan akrabnya mengatakan “Entah akan berkarir atau berumah tangga, seorang wanita wajib berpendidikan tinggi, karena ia akan menjadi ibu. Ibu-ibu cerdas akan menghasilkan anak-anak cerdas”.
Sekolah tinggi hanya jadi ibu rumah tangga
Apa salahnya jika sarjana atau tamatan S2 namun hanya menjadi ibu rumah tangga ? Memang, bisa saja gelar tinggi dituntut memiliki karir bagus. Namun tidak salah juga seorang bergelar hanya menjadi ibu rumah tangga. Kita perlu paham jika tugas ibu rumah tangga sebenarnya sangat berat.
Tangungjawab ibu rumah tangga pada anak dan suami lebih utama jika dilihat dari sudut pandang lain. Mengurus rumah tangga adalah pekerjaan yang tidak bisa diukur dengan materi.
Baca Juga: Kisah wanita resign demi suami
Apakah anda sudah menemukan jawaban mengapa wanita harus berpendidikan tinggi atau setidaknya berpendidikan ? Urusan wanita paling utama setelah menikah nanti adalah suami dan anak-anaknya. Karir memang penting, tapi keluarga adalah yang terpenting.
Posting Komentar untuk "Kenapa Wanita Harus Berpendidikan Tinggi, Ini 10 Alasannya"