Ini Hidupku yang Damai di Kebun Bagai Surga, Kutinggalkan Gaji 20 Juta
KisahWeb – Aku adalah direktur perusahaan teknologi, jabatan ini kudapat setelah 10 tahun mengabdi. Banyak prestasi membuatku cepat naik pangkat. Satu level lagi aku akan mencapai masa dimana aku menjadi direktur utama. Saat ini gajiku 20 juta dengan bonus yang lumayan.
Tapi jujur, hidupku terasa sangat hambar. Aku menjadi apatis dan terlalu mengejar dunia. Akhirnya aku memilih jalanku, aku pulang kampung. Kubeli 3 hektar tanah dan aku mulai berkebun. Aku damai dan mendapat berkah disana.
Kisahku dimulai saat aku menjadi lulusan termuda di kampusku. Banyak perusahaan yang menawariku pekerjaan di posisi terbaik saat itu. Aku pun bergabung di salah satu perusahaan swasta ternama. Sungguh itu sangat membahagiakan. Semua orang memujiku. Baru setahun aku bekerja langsung mendapat promosi jabatan. Posisi yang sangat enak.
Apa yang belum aku punya. Mobil mewah ada dua di garasi. Rumah berdiri dengan menghabiskan dana 1 miliar. Aku juga banyak berinvestasi pada bidang properti. Karir yang sangat bagus, namun hidup tetap saja merasa kurang. Saat aku melihat sesuatu yang belum kumiliki, aku menginginkannya. Sifat itu terus tumbuh hingga aku menjadi lapar mata dan haus dunia.
Aku pun menjadi orang yang apatis. Aku tidak perduli dengan lingkungan di sekitar. Masa bodoh. Dan itu menjalar ke sikapku pada keluarga besar. Beberapa kali aku diajak mereka kumpul keluarga, namun aku menolak karena alasan sibuk. Padahal aku bisa menyempatkan dengan mengambil cuti. Namun aku tidak memilih cuti karena aku mengejar lemburan. Ya, bagiku saat itu lemburan sangat penting untuk menambah pundi pundi uang di rekeningku.
Tabunganku kian membengkak, setelah beberapa tahun ku cek. Angkanya sangat fantastis. 10 miliar uang di rekeningku. Itu adalah hasil kerja, investasi dan juga beberapa bisnis onlineku. Uang yang sangat banyak. Aku kaya, aku menjadi orang makmur kala itu. Namun tetap saja kurang, aku melihat banyak teman di kantorku yang memiliki uang lebih banyak dari itu. Aku tetap haus dunia.
Harta yang berlimpah membuatku tidak puas. Tetap saja aku merasa kurang. Aku pun kehilangan beberapa kesempatan yang menurutku bisa menambah kaya. Sampai suatu ketika aku disadarkan. Di usiaku yang menginjak kepala 4 ini, aku belum bersiap-siap untuk kematianku.
Aku jarang berkumpul dengan orang saleh sehingga ilmu tetang agama masih sangat sedikit. Aku jarang bersosialisasi sehingga aku jarang berbuat baik pada sesama. Aku juga menomor sekian-kan keluarga besarku. Termasuk aku juga mengabaikan orangtuaku yang kini sudah sangat tua. Akhirnya singkat cerita, aku memutuskan untuk resign dari pekerjaanku.
Aku pulang. Membuat rumah di kampung. Dekat dengan orang tua dan keluarga besarku. Rumah dan juga beberapa investasi di kota tetap kubiarkan, sembari menunggu pembeli. Di kampung aku berkebun sayur mayur selebar 3 hektar.
Baca: Kisah wanita resign demi suami
Dan ternyata penghasilanku lebih besar daripada di kantorku. Tahun bertama berkebun, aku mendapatkan 3 miliar. Artinya jika 10 tahun maka uangku bisa terkumpul 30 miliar. Sungguh perbandingan yang jauh daripada aku bekerja.
Melalui hal inilah aku membuka pikiranku. Bahwa niat baik akan mendatangkan hal baik. Dan, hal baik akan mendatangkan keberkahan. Jangan terpaku pada harta duniawi saja, kejarlah dua duanya akhirat dan dunia.
Banyak orang tertipu dengan dunia fana ini, banyak juga orang yang mentok hanya karena mengejar akhirat saja. Maka, kalau bisa dua-duanya mengapa tidak. Mengejar dunia dan mengutamakan akhirat. Salam.
Posting Komentar untuk "Ini Hidupku yang Damai di Kebun Bagai Surga, Kutinggalkan Gaji 20 Juta"