Cerita Pendek Tentang Persaudaraan Dalam Islam, Umroh Sekawan
KisahWeb – Cerpen atau cerita pendek tentang persaudaraan dalam islam bisa menjadi motovasi dan inspirasi bagi kita. Sebab, pertemanan yang dijalankan karena alasan beribadah kepada Allah adalah pertemanan surga yang diimpikan.
Salah satu kenikmatan dalam hidup adalah memiliki teman atau saudara semusim yang soleh. Sahabat soleh adalah harta yang tak ternilai harganya. Sedangkan teman yang buruk, dapat membawa kita pada azab di neraka.
Umroh Sekawan
"Selalu bersama, hingga akhir hayat kita akan saling mengingatkan". Itulah moto kami, prinsip dan juga pedoman dalam menjalin persahabatan yang sudah berumur 10 tahun ini. Sejak awal mula kuliah, kami sudah dekat, bersama dalam mencari ilmu dan juga berpetualang.
“Yuk kayak film 5 cm, kita mendaki gunung. Gimana ?” tanya Hasan di grup sekawan. Grup sekawan berisikan Aku, Hasan, Trio dan Santoso.
“Ogah ah, mending umroh bareng aja yuk. Tapi Umrohnya backpackeran, gimana ?” Jawab Trio. Aku, Santoso pun menyetujui ide Trio. “Sepakat, naik gunung udah biasa, umroh lebih berkah. Ya kan” tulisku.
“Backpacker aku gak bisa, gak mungkin aku ninggalin pekerjaan. Kalau nabung terus kita umroh mandiri aku mau” terang Hasan.
“Betul, backpacker makan waktu lama, kita mana mungkin bisa dikasih izin sama kantor. Ya kan” Aku membenarkan.
Akhirnya kami pun sepakat menabung uspaya bisa umroh bersama tahun depan. Tabungan itu berbentuk emas, jadi per 2 bulan kami menabung 2 gram emas. Emas kami pilih karena Rasul menganjurkan untuk menabung emas. Sebab nilainya terus saja menaik.
Emas itu pun aku yang menjaga, kusimpan dalam brangkas dirumah. Setiap 2 bulan sekali, mereka mengirimkan emas tabungan kepadaku.
Setahun berlalu, akhir tahun yang kami rencanakan untuk pergi umroh gagal karena Trio ada perjalanan dinas ke Palestine untuk liputan kemanusiaan. Ia adalah jurnalis lapangan yang sering ditugaskan untuk meliput berita kemanusiaan.
Tahun pertama pun gagal, di tahun kedua ada lagi kendala. Kali ini Santoso mendapat tugas ke Aceh, kala itu serambi mekah sedang terkena musibah tsunami. Santoso yang bekerja di badan penanggulangan bencana harus bertugas selama berbulan-bulan disana.
Kami tetap menabung, emas pun kian hari kian banyak. “Sudah banyak guys, semoga Allah mudahkan langkah kita ya” tulisku beserta mengirimkan foto emas dalam brangkas.
Barulah di tahun ke 7, setelah aku dan Trio berkeluarga, kami akhirnya bisa menunaikan umroh bersama. Kami bersama membuka tabungan emas dan hendak menjual emasnya untuk berangkat umroh.
“Allahuakbar, dulu kita beli seharga 500. Sekarang harga emas 900 ribu guys. Ini sisa kalau Cuma buat umroh. Masyaallah, barakallah” ucap hasan saat mengecek harga emas. Hasil penjualan emas benar-benar sangat banyak.
Kami pun berangkat umroh “Bismillah, sekawan goes to mekah”. Suasana haru dari kami, 4 sahabat yang selalu punya cita dan cinta kepada islam. Yang setiap subuh saling membangunkan, yang setiap Ramadan selalu mengajak khataman.
Sampai di Mekah, kami bersimpuh dihadapan kakbah. Kami dengan pikiran dan doa masing-masing. Dengan harapan masing-masing. Bermunajad dan mohon ampun pada Allah, berharap ridho Allah terlimpahkan.
Cerita pun selesai
Sobat, demikianlah cerita pendek tentang persaudaraan dalam Islam dengan tema umroh ini, semoga bisa menjadi pelajaran bagi kita. Meski ini non fiksi, namun makna yang terkandung didalamnya sangat baik dan bisa dicontoh.
Posting Komentar untuk "Cerita Pendek Tentang Persaudaraan Dalam Islam, Umroh Sekawan"