10 Cerita Rakyat Sumatera Selatan yang Populer
KisahWeb - Ada banyak cerita rakyat Sumatera Selatan yang populer dan bahkan telah dikenal secara nasional. Salah satunya adalah cerita Si Pahit Lidah yang melegenda hingga pelosok negeri.
Wilayah Sumatera Selatan meliputi luas 87.017.41 km2. Berbatasan dengan bebeapa provinsi lain di Sumatera yakni Lampung, Jambi, Bengkulu, dan Bangka Belitung. Karena luasnya inilah banyak sekali cerita rakyat yang berkembang dari penjuru wilayah Bumi Sriwijaya.
Selain itu, ada juga beberapa gunung yang syarat dengan cerita-cerita rakyat. Gunung Dempo, Seminung, Bengkuk Patah dan lainnya memiliki cerita masing-masing. Misal di Gunung Seminung yang punya cerita Si Naga Emas dan Danau Ranaunya.
Menurut data, Sumatera Selatan memiliki kampung atau desa sebanyak 2500 lebih. Tersebar di kota, desa hingga sekitar pegunungan. Data terbaru menunjukan bahwa total penduduk Sumatera Selatan telah lebih dari 10 juta jiwa.
Dengan luasnya wilayah, ragam suku, banyaknya penduduk dan fenomena alam membuat Sumatera selatan memiliki aneka ragam cerita rakyat. Berikut ini adalah beberapa cerita, legenda, kisah dari rakyat atau masyarakat yang telah kami rangkum;
1. Legenda Si Pahit Lidah
Dahulu Kala hiduplah pemuda bernama Serunting yang merupakan pangeran, anak dari raksasa bernama Putri Tenggang. Ia kemudian jatuh hati pada gadis desa bernama Sitti.
Sitti adalah adik dari Aria Tebing, sebelum menikah, Sitti dan Aria Tebing hidup sederhana di sebuah gubuk. Mereka tinggal berdua dalam keterbatasan.
Serunting pun menikah dengan Siiti, kemudian mereka berpisah dengan Aria Tebing. Setelah pernikahan itu, Aria Tebing pun membangi kebun miliknya dengan kakaknya Sitti. Kebun itu dibagi secara adil, Aria Tebing menancapkan tanda batas di tengah-tengah kebun.
Tak disangka, setelah ada hujan lebat tanda batas itu menumbuhkan 2 macam jamur. Tanda batas yang mengarah pada kebun Aria Tebing menumbuhkan jamur emas, sedangkan jamur yang tumbuh pada arah tanda batas Kakaknya dan Serinting adalah jamur biasa.
Aria Tebing pun memanen jamur emas itu dan menjualnya hingga ia menjadi kaya raya. Serunting pun diam-diam melihat hal ini dan ia menduduh bahwa Aria Tebing memutar patok perbatasan itu. Kemudian Serunting menantang Aria Tebing untuk berkelahi. Namun Aria Tebing meminta tenggat waktu, sebab ia tahu bahwa Serunting punya kesaktian yang luar biasa.
Kemudian Aria Tebing mendatangi kakaknya, ia meminta kakanya agar memberi tahu kelemahan Serunting. Aria Tebing berjanji jika ia mengalahkan Serunting, maka ia tak kan membunuhnya. Namun Aria Tebing mengingatkan, jika ia kalah, pasti ia dibunuh oleh Serunting.
Kakaknya pun memberitahu kelemahan Serunting, yakni adanya tumbuhan ilalang yang bergerak meeski tak ditiup angin. Jika Aria Tebing menombaknya, maka Serunting akan kalah. Singkat cerita kalahlah Serunting.
Kemudian Serunting pergi dan bertapa atas pemberitahuan kakek bernama Dayang Mahameru. Selama dua tahun Serunting bertapa, ia mendapatkan kekuatan dewa, apa yang ia ucapkan jadi kenyataan. Ia pun dijuliki Si Pahit Lidah.
2. Antu Banyu
Dahulu kala hiduplah seorang pangeran yang memiliki bau badan sangat menyengat. Ia pun dijahui semua orang karena badannya yang selalu mengeluarkan bau, hinga dijuluki dengan Pangeran Amis.
Tak ada yang berseda menikah dengannya, sampai pada suatu saat ada raja yang bersedia menikahkan putrinya dengan Pangeran Amis. Pernikahan itu berjalan sangat singkat, sebab dalam setengah hari, putri tersebut tidak tahan dengan abu amis suaminya.
Si putri yang merasa tidak tahan dengan bau badan pangeran lalu nekat menceburkan diri ke dalam sungai dan tenggelam. Putri inilah yang menjadi Antu Banyu.
3. Kisah Pulau Kemaro
Dikisahkan ada dua insan beda etnis yang saling jatuh cinta, mereka adalah Tan Bun Anhina saudagar asal china dan dan Siti Fatimah, gadis asli Sumatera Selatan. Mereka berdua pun meminta izin kepada orang tua Tan Bun An untuk menikah.
Orang Tua Tan Bun An memberikan guci sebagai simbol perizinan. Namun betapa terkejutnya Tan Bun An ketika membuka guci tersebut, ternyata isinya hanya sawi asin. Tan Bun An yang kecewa membuang semua guji kedalam sungai. Namun tak disangka, ternyata didalam sawi asin itu ada harta berharga.
Mengetahui hal itu, Tan Bun An langsung menceburkan diri ke sungai mencari harta yang dibuangnya tadi. Namun ia tak muncul lagi, melihat itu Siti Fatimah pun menceburkan diri ke sungai tersebut. Mereka pun tidak pernah muncul ke permukaan lagi. Namun munculah pulau kecil yang perlahan membesar, saat ini dikenal sebagai Pulau Kemaro.
4. Putri Kembang Dadar
Dahulu kala hiduplah seorang putri cantik yang sangat mempesona. Namanya adalah Siti Soleh, anak dari raja Sriwijaya. Namun sebagian orang meyakini bahwa ia adalah titisan dewi dari kayangan.
Saking cantik dan primadonya, semua orang pun takjub melihat parasnya. Ia juga dikenal sebagai wanita yang tahan dengan segala bentuk ujian, oleh sebab itulah ia mendapat gelar Putri Kembang Dadar.
5. Raden Alit dan Dayang Bulan
Dikisahkan ada keluarga yang turun dari kayangan, mereka adalah keluarga Raja Tanjung Kemuning. Memiliki anak bernama Raden Alit dan putri Dayang Bulan. Mereka hidup bahagia di bumi sampai pada suatu saat ada yang menculik Dayang Bulan.
Dayang Bulan diculik oleh Malih Hitam, mengetahui itu Raden Alit pun mencari Dayang Bulan. Dalam perjalanan itu ia jatuh cinta dengan gadis cantik dari bangsa jin, mereka pun mengikat janji untuk menikah. Namun sebelum itu Raden Alit meminta bantuan bansa jin untuk mengambil Dayang Bulan yang hendak dinikai Malih Hitam.
Bangsa jin pun bersedia menolong Raden Alit, kemudian Dayang Bulan terselamatkan. Raden Alit membawa Dayang Bulan kembali ke kerajaan, disana ia juga menceritakan semua kejadian yang telah terjadi. Raden Alit juga meminta kerajaan untuk mengijinkan pernikahnya dengan bansa jin.
Kemudian raja dan penduduk kerajaan datang melamar gadis dari bangsa jin tersebut. Raden Alit pun hidup bahagia.
6. Putri Kemarau
Dahulu kala hiduplah seorang putri dari raja di Sumetera Selatan bernama Putri Jelitani, ia dijuluki Putri Kemarau karena lahir di musim kemarau.
Kemudian pada suatu masa, negeri diserang kemarau berkepanjangan. Akibatnya banyak rakyat terancam gagal panen dan mereka hidup melarat. Mengetahui ini sang raja pun mendatangi peramal, ia menanyakan apa yang bisa mengakhiri bencana berkepanjangan ini.
Peramal itu berkata bahwa jawaban atas semua ini ada pada mimpi sang anak. Raja pun memberitahu pada putri kemarau mengenai hal ini, namun sang putri justru menyuruh pasrah dan berdao pada tuhan yang maha kuasa.
Namun suatu saat, putri kemarau bermimpi bertemu ibunya. Dalam mimpi itu ia diperintahkan untuk menjeburkan diri ke laut. Atas mimpi itu, raja pun mencari siapa rakyat yang mau berkorban menjeburkan diri ke laut agar kemarau ini bisa selesai.
Tak ada rakyat yang mau, hingga akhirnya putri kemaraulah yang mengoborbankan dirinya. Ia melompat ke lautan. Namun berkat keajiaban tuhan, putri kemarau selamat. Tiba-tiba ada batu karang ditengah lautan, sang putri tak sadarkan diri disana.
Raja pun mengetahui hal itu, ia langsung memerintahkan untuk menjemput sang putri. Tak lama dari itu sang raja memberikan tahta kerajaan pada putri kemarau atas kecerdaasan dan pengorbanannya.
7. Legenda Danau Ranau
Dahulu kala terdapat musim kekeringan yang amat panjang. Hal ini membuat semua orang bingung mencari sumber air bersih. Terdapat kabar bahwa ada sebuah pohon ara yang jika ditebang maka akan mengucurkan air.
Mengetaahui kabar tersebut banyak perwakilan dari para adat yang mencari pohon tersebut hingga smapailah mereka pada pohon ara yang ukurannya sangat besar. Mereka pun sepakat untuk menebang pohon tersebut. Namun karena ukurannya syang raksasa, mereka kesulitan.
Setelah berbulan-bulan akhirnya pohon itu berhasil di tebang. lubang bekas potongan pohon pun mengucurkan air hinga menjadi Danau Ranau.
8. Naga Emas Danau Ranau
Cerita rakyat Sumatera selatan naga emas danau ranau mengkisahkan pendekar yang berhasil mengalahkan naga perusak di kawasan danau ranau. Namun karena pertarungan, si pendekar tersebut mengalami luka bekas racun yang diberikan naga.
Beberapa waktu kemudian si pendekar bertapa di dekat naga, naga pun memberikan obat penawar racun pada pendekar. Permusuhan diantara mereka pun berahir dengan pertemanan.
9. Asal-usul Penamaan Pelembang
Banyak cerita yang berkembang dari mulut ke mulut soal asal-usul atau sejarah penamaan kota Pelembang. Konon kata Pe bermakna menunjukan satu tempat, sedangkan Lembang adalah tempat yang tergenang air. Jika digabungkan maka pemaknaanya adalah Suatu kota atau tempat yang digenagi oleh air.
Versi lain tentang penamaan Pelambang adalah dari masyarakat Pulau Jawa yang mengenal kota ini sebagai lokasi pencuci emas. Pa adalah tepat dan lembang adalah alat penyaring emas.
10. Misteri Kerajaan Sriwijaya Di Gunung Dempo
Misteri mengenai pusat kerajaan Sriwijaya masih belum dipecahkan. Ada banyak versi dan keyakinan mengenai hal ini. Salah satu yang paling diyakini adalah wilayah Gunung Dempo Sebagai pusat kerajaan Sriwijaya.
Sobat, itulah kumpulan cerita rakyat Sumatera Selatan yang bisa anda jadikan refrensi. Cerita tersebut berkembang dari mulut ke mulut, kemudian meluas ke penjuru nusantara. Bahkan untuk beberapa kisah sudah di filmkan dan dibukukan.
Posting Komentar untuk "10 Cerita Rakyat Sumatera Selatan yang Populer "