3 Kisah Inspiratif Wanita Resign Demi Anak Suami
KisahWeb - Beberapa kisah inspiratif wanita resign demi anak suami berikut ini adalah contoh bagaimana seorang istri yang rela mengorbankan karirnya demi keluarga. Mereka sadar betul bahwa keluarga adalah segalanya.
Beberapa tugas istri terhadap suami dalam islam yakni taat pada suami dan agama, memeperlihatkan wajah manis dan menyenangkan suami, menjaga harta rumah dan kehormatan suami serta mencari kerelaan dan menghindari kemarahan suami. Beberapa point tersebut amat penting untuk diindahkan seorang wanita yang telah menyandang status sebagai istri.
Dalam surat An Nisa ayat 34, Allah berfirman, "Kaum laki-laki itu pemimpin wanita. Karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) alas sebagian yang lain (wanita) dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan harta mereka. Maka wanita yang salehah ialah mereka yang taat kepada Allah dan memelihara diri ketika suaminya tidak ada menurut apa yang Allah kehendaki."
Tugas seorang istri dan juga ayat diatas menegaskan bagaimana kedudukan seorang istri dalam islam. Bukan untuk merendahkan, melainkan menjaga istri dari keburukan. Islam amat memuliakan kaum wanita. Sebab, acapkali seorang wanita memang menjadi sasaran kemaksiatan.
Lalu bagaimana hukum istri yang tetap bekerja setelah menikah ? Apakah haram ? Untuk perkara ini ada perbedaan pendapat dari para ulama. Ada yang mengharamkan dan ada yang memperbolehkan.
Namun ketika seorang istri tidak bekerja, ia akan berpeluang lebih fokus untuk mengurus anak dan istri, seperti kisah kisah Inspiratif Wanita Resign Demi Anak Suami berikut ini.
1. Rela Tinggalkan Jabatan Tinggi
Memperoleh jabatan head marketing di sebiah perusahaan digital memang sangat membanggakan. Helista butuh 5 tahun untuk sampai pada pososi ini. Bahkan ia telah banyak mengorbankan waktu dan juga hal lain dalam hidupnya untuk sampai pada puncak karirnya di usia 29 tahun.
Namun seketika ia galau tat kala usia pernikahan sampai tahun kedua. Saat itu ia mengandung. Ia pun lantas mencari beberapa rujukan terkait bagaimana seharusnya seorang istri terhadap suami dan anaknya. Ia mencari ceramah di youtube dan juga ikut kajian.
Sang suami tidak memaksa untuk resign, namun hanya berkata bahwa jika ia mengurus rumah itu akan lebih baik. Dorongan dari suami yang secara halus itu menambah Helista galau sesaat. Apalagi saat itu gajinya sampai di angka 10 juta per bulan, dan ia pun sering mendapat bonus 2 kali lipat dari gaji.
Namun ia paham betul bahwa selama ini waktunya belum di prioritaskan untuk suami. Seringkali ia pulang malam karena perjalanan dinas dari kantor. Ia pun merasa bahwa hal itu tidak baik dan benar. Akhirnya Helista memutuskan resign dari kantornya. Ia memilih mengutamakan suami dan calon bayi yang dikandungnya.
Setelah anak lahir dan tumbuh smapai usia 3 tahun, ia pun hamil lagi. Dan ia tetap konsisten untuk tetap tidak bekerja. Baginya suami adalah yang utama. Ia memilih mengurus rumahnya.
2. Kisah Wanita Berhenti Jadi PNS
Awalnya aku ragu dengan keputsanku melapaskan status sebagai PNS. Apalagi aku harus membayar denda setidaknya 40 an juta jika aku harus keluar. Namun hatiku tetap berkata bahwa aku harus memprioritaskan suami dan anak. Apalagi niat nikahku adalah untuk mendekatkan diri pada Allah, namun karena pekerjaan ini aku jadi jauh dari Allah dan keluargaku.
Suamiku sebarnya juga penghasilanya tidak terlalu besar. Bahkan kini gajinya lebih kecil dibandingku. Namun, ia sebenarnya juga tak merekomendasikan aku bekerja. Sebab ada 2 anak yang kini kutingalkan. Sesa usia 2 tahun dan Rahman usia 5 tahun. Mereka kutinggalkan dirumah bersama pembantu.
Alhamdulilah hidayah datang, saat itu aku memantapkan diri setelah aku istikhoroh. Aku pun berdisukis dengan suami. Kami meutuskan untuk mengambil konsekuensi membayar ganti rugi atau denda keluar PNS. Bagi kami, uang 40 juta itu tidak sebanding dengan masa depan anak anak kami. Itu juga tidak sebanding dengan pahala yang ditawarkan oleh allah terhadap istri yang berbakti pada suami.
Singkat cerita aku keluar dari PNS dan membuka usaha kecil kecilan di rumah. Sembari mengurus anak dan juga suami. Kemudian Allah memberikan sebuah keajaiban, suamiku naik pangkat dan naik gajinya. Usahaku di rumah pun semakin lancar tat kala ada ojek online. Kini aku dirumah bersama anak anakku dan aku bersyukur bisa melayani suamiku di sepanjang waktu.
3. Keluar Kerja Karena Urus Suami dan Anak
Menjasi perawat itu berat. Aku harus dinas malam. Waktu untuk keluarga sangatlah sedikit. Namun aku harus menjalani ini karena aku sadar dulu kuliah sudah mengeluarkan banyak uang. Setidaknya aku ingin menunjukan juga bahwa ijazahku itu ada gunanya. Orangtuaku pun akan bangga dengan aku karena aku jadi istri yang tidak bergantung pada suami.
Namun setelah dipikir dalam-dalam, ternyata prinsipku salah. Hidupku bukanlah untuk orang tuaku lagi. Melainkan untuk suamiku. Bukanya tidak harus peduli denan orang tua, namun priorotasku adalah mengandi pada suami dan mengurus anak dengan baik.
Setelah berfikir panjang dan bergelut dengan hati nurani, aku pun menjernihkan pikiran. Aku memilih keluar dari pekerjaanku dengan niat agar bisa lebih fokus megurus rumah tanggaku. Selama ini memang sudah terurusm namun belum maksimal.
Sobat, kisah inpsiratif diatas bisa menjadi contoh. Tenang seorang wanita yang memilih mengutamakan suami dan anak ketimbang pekerjaan dan karir. Sebab pahala mengurus suami dan anak adalah keutamaan besar. Semoga kisah inspiratif wanita resign demi anak suami ini bisa menjadi teladan kita ya salam.
Posting Komentar untuk "3 Kisah Inspiratif Wanita Resign Demi Anak Suami"