2 Cerita Fantasi Tentang Alam
KisahWeb - Cerita fantasi tentang alam merupakan karangan fiksi yang berisikan unsur utamanya alam atau lingkungan. Cerita ini dapat menjadi penggambar tentang kondisi alam dan manusia disekitarnya.
Alam dan manusia adalah dua hal berdampingan yang berinteraksi. Di dunia nyata, manusia menjadi perusak alam. Walau ada sebagain manusia yang mencintai, menjaga dan memperjuangkan alam. Namun sebagian besar manusia merusak alam dengan kepentingan kebutuan hidup.
Di dunia fiksi banyak cerita fantasi yang sangat keren, memotivasi, inspiratif dan juga ajaib. Cerita fantasi diartikan sebagai salah satu cerita yang melatih kreativitas dan daya imajinasi. Cerita fantasi bersifat fiktif. Berikut adalah contohnya;
Naga Pelindung Hutan
Dahulu kala, ada masyarakat yang sangat tamak. Mereka membakar hutan, menguras danau, menyumbat sungai hinga membunuh apapun binatang yang terlihat. Semua itu dilakukan untuk memuaskan perut dan hasrat mereka.
Masyarakat ini dikenal dengan Suku Basyafusa Namalawa. Suku di pedalaman hutan, namun sudah menyebar di banyak wilayah. Suatu ketika, mereka hendak meracun semua binatang yang ada di sebuah pulau. Agar binatang itu bisa mereka makan.
"Aku mendengar di pulau ini tinggal kawanan babi yang jumlahnya banyak, makanya aku melapor padamu wahai raja. Tujuannya agar kita bisa menebar racun di pulau kecil itu. Kemudian kita bisa menyantap babi panggang bersama-sama" lapor Kepala Perburuan kepada Kepala Suku Basyafusa Namalawa.
"Besok kita akan makan babi panggang, cepat ambil persediaan racun hewan di gudang. Segera tebarkan racun dan ajak semua pemburu kita" jawab Kepala Suku.
Singkat cerita matilah semua babi itu, kemudian suku ini menyantap dengan lahap hingga tulang pun tak tersusa. Begitu rakusnya mereka.
Esoknya sang Kepala Suku menanyakan soal perburuan. "Apa lagi yang bisa kita santap, berburu kemana kita ?"
"Besok kita akan sumbat sungai sehingga alirannya tidak ke danau, kemudian danau itu akan kita kuras. Ikan dan binatang air lainnya akan kita santap" Jawab kepala perburun.
Benar saja, danau pin terkuras. Ikan besar, ikan kecil dan semua binatang habis dalam waktu sepekan. Mereka pun membuat ikan asin agar ikan itu bisa tahan lama. Kini hutan, pulau, danau benar-benar kacau. Semua hewan dan tumbuhan disana sudah dirudapaksa oleh suku ini.
Waktu berlalu, setelah berbulan-bulan, persediaan makanan habis. Tempat perburuan pun sudah menipis. Namun ada seorang anggota suku yang melapor bahwa ada gua yang berisi naga dan tempat bersempunyi mamalia seperti kerbaiu, sapi, kambing dan lainnya.
Kepala suku pun langsung memerintahkan semua rakyatnya untuk ikut dalam perburuan. Sebab banyak yang mengatakan bahwa naga itu tak pernah bisa dikalahkan oleh siapapun. Kepala suku pun ikut dalam perburuan ini.
Sampainya di mulut goa, mereka semakin semangat tatkala melihat jejak kaki berbagai macam hewan. Bahkan ada jejak kaki gajah. Artinya goa ini adalah ladang mamakan bagi mereka.
Bergegaslah mereka memasuki goa yang basah karena ada aliran airnya itu. Sesekali diantara mereka juga mekakan buah yang ada di lorong goa. "Goa apa ini, lorongnya bisa timbuh macam-macam buah" ucap kepala suku.
Sampailah mereka di perut goa, disana ada ruang besar tak beratap. Seolah ada dunia didalam goa. Ada air terjun, pohon buah, burung dan juga hewan-hewan lainnya. Namun tidak ada naga disana.
Melihat itu si kepala suku langsung memerintahkan untuk mengambil semua hewan yang ada. Mereka mulai melemparkan tombak dan menebar rajun serta jerat.
Suasana pun menjadi riuh. Hewan-hewan berlarian ketakutan. Hal ini pun membuat naga terbangun dan keluar dari balik air terjun. Sang naga dengan raut wajah marah pun mengelurkan api yang mebuat rombongan suku Suku Basyafusa Namalawa ketakutan.
"Jangan takut, panah, tombak dan lempar dengan batu. Jumlah kita lebih banyak. Jangan kalah dengan naga tua ini. Habiskan naga ini" teriak kepala suku.
Namun semua serangan tak membuat naga luka atau kesakitan sedikitpun. Justru membuat naga ini semakin marah dan ia pun berbicara. "Jika kalian masih ingin hidup, maka pergilah dan jangan pernah berlaku tamak lagi. Aku sudah banyak mendengar tentang Suku Basyafusa Namalawa yang merusak alam. Pergi atau kuhabiskan kalian" ancam naga.
Ancaman itu tak dihiraukan. Akhirnya naga pun menyemburkan api ke arah mereka dan membinasakan seluruh anggota Suku Basyafusa Namalawa. Semua hewan pun senang dengan keadaan ini. Kini mereka bisa hidup damai tanpa ancaman manusia yang rakus itu. Naga pun terus hidup dan menjadi pelindung bagi alam.
Burung Elang dan Juna
Suatu ketika alam sudah pada kondisi yang sangat memprihatinkan. Tanah subur menjadi tandus, hutan telah meranggas. Telah terjadi banyak kerusakan dimana-mana, yang disebabkan oleh salah satu perusahaan kimia. Mereka membuang limbah beracun disembarang tempat.
Baca Juga: Bolehkan membuang limbah ke sungai
Pemerintah hanya diam saja melihat hal ini. Sebab mereka sudah disuap oleh pemilik perusahaan. Hal ini pun membuat Juna geram. Juna adalah aktivis lingkungan yang sangat sayang dengan alam. Ia amat sedih melihat banyak hewan mati mengenaskan.
Ia pun berjalan ke hutan, hendak memotret kejadian mengenaskan itu. Disana ia bertemu dengan seekor elang besar. Bahkan lebih besar dari tubuh Juna. Seketika Juna lari terbirit-birit, ia sangat ketakutan melihat itu.
"Jangan lari, aku hendak mengajakmu kerjasama wahai teman" ucap burung elang. "Apaaaaaa, kau bisa bicara" jawab Juna.
Singkat cerita, mereka pun berteman. Mereka bekerjasama menebar benih pohon Mahkota Syafarinda (pohon tahan racun dari surga).Juna menaiki elang itu, terbang menyebarkan biji. Beberapa bulan kemudian hutan mulai menghijau.
Juna dan Elang ini pun mengusung banyak binatang dari hutan lain ke hutan yang kembali menghijau tersebut. Hutan pun hijau dan ramai kembali oleh kerja keras Juna dan Elang tersebut.
Sobat, itulah 2 contoh cerita fantasi tentang alam yang bisa anda jadikan referensi. Dalam 2 kisah ini terdapat makna manusia yang tamak dan merusak alam. Kemudian mereka pun binasa karena alam memiliki penjaganya.
Posting Komentar untuk "2 Cerita Fantasi Tentang Alam"