6 Sejarah Hadits Maudhu Atau Palsu
KisahWeb - Mengapa hadits maudhu atau hadits palsu ada ? Kemudian bagaimana sejarah hadits maudhu sehingga bisa tercatat dan tersebar luas hingga ke penjuru dunia ?
Mayoritas ulama bersepakat mengenai pengertian hadits maudhu. Hadits maudhu adalah perkataan bohong dan mengada-ada yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW. Hadits Maudhu merupakan Hadits yang dipalsukan atas nama Nabi, di dalam rawinya ada rawi yang diketahui sering melakukan kedustaan dan pemalsuan.
Hukum meriwayatkan atau memakai hadits maudhu adalah tidak boleh, terkecuali untuk menyampaikan bahwa hadits ini palsu.
Ada beberapa versi mengenai sejarah munculnya hadits palsu. Ada yang berpendapat bahwa hadits palsu sudah ada sejak Rasul masih hidup, ada pula yang berpendapat hadits palsu muncul ketika Rasul telah wafat.
Mengenai penyebab terciptanya hadits palsu pun beragam. Ada yang berpendapat bahwa hadits palsu diciptakan sebagai penyesat akidah, sebagai politik dan sebagainya.
Berikut ini adalah beberapa versi mengenai sejarah hadits Maudhu
Sejak Masa Rasulullah SAW
Banyak pula pendapat, baik dari kalangan ulama dan akademisi yang mengatakan bahwa hadits palsu yang beredar di tengah-tengah umat Islam sudah muncul sejak masa Rasulullah SAW. Ahmad Amin (ahli hadits) dalam Fajrul Islam berpendapat demikian.
Setelah Rasul Wafat
Rasul wafat sehingga membuat umat muslim terpukul. Tak hanya terpukul, namun juga meninggalkan beberapa polemik terkait kepemimpinan setelahnya. Penerus Nabi Muhammad merupakan isu sentral yang memecah umat Muslim menjadi beberapa cabang di abad pertama sejarah Islam. Disinilah timbul perpecahan antara Suni dan Syiah. Dimasa ini pula banyak hadits palsu dibuat dengan tujuan-tujuan tertentu. Salah satunya untuk pembelaan atau pembenaran diri.
Abad Pertama Hijriah
Dalam Silsilatul Ahaadiits adh-Dhaifah wal Maudhu'ah wa Atsaruhas-Sayyi' fil-Ummah karya ahli hadits terkemuka Muhammad Nashruddin al-Albani mengungkapkan bahwa hadits palsu dan lemah muncul sejak abad pertama hijriyah. Saat itu banyak musibah fitnah yang menimpa islam.
35 hingga 40 H
Mayoritas ahli hadits juga berpendapat bahwa hadits palsu mulai bermunculan di era kepemimpinan Khalifah Ali bin Abi Thalib. Saat itu banyak terjadi kerusuhan dimana-mana, bahkan sebelum Ali Memimpin. Kerusuhan ini sempat menjadi alasan Ali untuk menolak diangkat menjadi khalifah.
Kisaran 35 H hingga 60 H
Tiga pakar hadits terkenal yakni Dr Mustafa Siba’i, Dr Umar Fallatah, dan Dr Abdul Shomad meyakini bahwa pemalsuan hadits bermula dari terjadinya fitnah pembunuhan Khalifah Usman, fitnah terhadap Ali dan Muawiyah. Kemudian munculnya kelompok-kelompok (sekte) setelah itu. Peristiwa itu berkisar pada 35 H hingga 60 H.
Muncul Tahun 40 H
Salah satu sumber sejarah mengatakan bahwa beredarnya hadits-hadits palsu muncul pada tahun 40 H. Penyebabnya adalah perpecahan yang menyebabkan islam menjadi 3 golongan yakni Syi’ah, Khawarij (anti kepada Khalifah Ali dan Muawiyah) dan Jumhur.
Atas perpecahan inilah mereka membuat hadits palsu sebagai pembelaan, tulis Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddiqiey dalam buku karyanya yakni Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits.
Tujuan Pembuatan Hadits Maudhu
Selain beberapa tujuan yang tercantum dalam berbagai macam sejarah diatas, ada beberapa alasan lain. Dalam proses pembuatan hadits palsu, ada juga alasan baik seseorang, walau caranya buruk. Meskipun begitu, ulama sepakat bahwa meriwayatkan hadits palsu hukumnya adalah TIDAK BOLEH.
Sebagian orang membuat hadits dengan tujuan untuk memotivasi muslim lainnya agar mau beribadah. Sebagian lagi memang berniat untuk merusak islam dari dalam, dari akidahnya. Beberapa membuat hadits palsu untuk mendekati pengusaha, mencari nafkah dan juga alat untuk populer.
Sobat, itulah beberapa ulasan mengenai sejarah hadits Maudhu atau hadits palsu. Semoga bisa menjadi pembelajaran untuk kita. Wallahualam bishawab
Posting Komentar untuk "6 Sejarah Hadits Maudhu Atau Palsu"